Teruntuk kau sang pemilik senyum melankolis,
Aku tahu ada banyak kesakitan dalam tiap nafas hidup seorang kamu. Berjalan dalam ketidakdamian akan sebuah cinta dari masih belum bisa berjalan. Kau selalu meraba sebuah bola bahagia tentang senyum tulus atau sekedar sapaan halus juga sebuah pelukan manis yang menenangkan. Aku tahu!
Setiap hari bertetesan darah dalam hati juga rintih tentang asa yang tak pernah mereka dengar. Berpeganganlah padaku sayang, aku berdiri tegak untukmu. Kau tahu melihat setiap tetes hujan dari mata sendumu adalah hal yang melukai. Aku seperti ingin mati duluan. Kau selalu mencari sebuah tenang lewat bahagia dunia yang menipu, oh bukan tapi kau yang sedang menipu dirimu sendiri. Ingatkah kau tentang sebuah percakapan kecil janji berjalan lurus tanpa menengok lagi ke belakang? Kau berujar bahwa seisi dunia melihatmu sebagai makhluk mengerikan, tak berupa manusia. Aku pikir aku tak pernah bisa mencapai titik dimana menjadi sebuah asa untuk kau gapai atau layaknya seorang peri yang membawa tongkat berpalakan bintang berbinar yang berkata “abrakadabra”. Nyatanya memang aku hanyalah manusia sekecil ini yang menyimpan rasa berbentuk cinta yang kusuguhkan tulus untukmu. Kau bagaikan pangeran tampan berkuda putih berhati malaikat bagiku, tak sadarkah kau? Atau kah aku yang terlalu munafik untuk berkata-kata? Ah kau tahu kan bibirku selalu kelu saat kita bertemu. Layaknya aku mencintai hujan dengan segala keromantisan yang ia bawa, begitupun aku mencintaimu. Bahkan jika aku mencintai hujan setiap ia turun aku lebih mencintaimu daripada itu. Kau tau sayang, hujan adalah tempatku bercerita tentang malam-malam sepi tanpamu. Atau sekedar penyejuk hati yang mulai gersang tanpa pernah melihatmu. Kau nyata tapi tak berbayang. Kau ada tapi tak tergapai. Entah sampai kapan aku dan kamu slaing mencintai dalam diam. Menggenggam tanganmu sungguh aku ingin. Berjalan menyisiri pinggir pantai berdua aku ingin menunjukkan padamu hal terindah setelah hujan di dunia ini. Senja. Sayang, senja bnyak berceloteh tentang arti sebuah hidup. Sebuah harapan tentang masa depan. Dia bahkan tak selalu muncul setiap hari. Hidupya pun hanya beberapa menit saja. Tapi taukah kau sayang, dia tak pernah lelah untuk terus berbinar memancarkan cahaya jingganya di langit dunia. Karena ia tahu bahwa Tuhan akan selalu memberikan harapan untuk esok kembali bersinar. Tenggelam bukan berarti hilang kan? Kau tahu itu. Aku tahu dunia ini begitu mengerikan. Tapi sekali lagi ingin kuwarkan padamu sebuah harapan. Maukah kau berjalan berdua denganku menyongsong hidup serupa syurga dalam bautan cinta padaNya? Aku menantimu.
30 October 2014.
2 komentar:
Aku baca blog Febby seiring me-recovery kesehatan ^^
Hmmm... rupanya kamu tipe yang suka pangeran berkuda putih yah? Hahai
Seiring merecovery kesehatan apa es?
Yuhuuu.. Pangeran berkuda putih nan gagah hoho..
Ga deng penghalus bahsa aja.. 😄
Posting Komentar